Kegiatan sosialisasi dengan menghadirkan pembicara dari Kaban Kesbangpol Kalsel yang diwakili Kabid Wasnas, Agus Prabowo, Kaban Kesbangpol Kotabaru, Kaban Kesbangpol Kotabaru, Hj. Melinda Ratna Agustina, S.STP., M.IP dan Ketua FKPT Kalsel, H Aliansyah Mahadi dengan moderator Kabid Penelitian FKPT, DR Fauzi Makie.
Sosialisasi di kabupaten yang dikenal daerah maritim ini diikuti 50 peserta dari Polres Kotabaru, Dandim 1004/Ktb, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Forum Pembauran Kebangsaan (FPK), Kemenag Kotabaru, Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM), Mahdlatul Ulama (NU), Badan Pusat Statistik (BPS), Muhammadiyah, tokoh agama, tokoh pemuda dan tokoh pers serta pengurus FKPT Kalsel.
Dalam paparannya, Kabid Kewaspadaan Nasional (Wasnas) Kesbangpol Kalsel, Agus Prabowo
mengajak peserta Ikut bersumbangsih dengan berperan aktif dalam pencegahan radikalisme.
Upaya pencegahannya, ujar Agus yakni dengan menciptakan rasa tanggap masyarakat atas perubahan lingkungan sebagai upaya deteksi dini terhadap potensi gangguan ancaman radikalisme dan terorisme.
Selain itu, keikutsertaan masyarakat secara dini melaporkan kepada pihak berwenang kegiatan yang mencurigakan.
Terpenting juga meningkatkan sinergi pemerintah lokal, Bhabinkamtibmas, Babinsa, penyuluh agama, para tokoh dan stakeholder terkait pencegahan dini penyebaran paham radikalisme.
Sementara Kaban Kesbangpol Kotabaru, Hj. Melinda Ratna Agustina, S.STP., M.IP menjelaskan bahwa Kabupaten Kotabaru daerah maritim berpenduduk 350 ribu orang menjadi potensi masuknya paham radikalisme.
Paham radikalisme melalui media sosial (medsos) dengan disebarkan melalui grup whatshap ke masyarakat dengan pemahaman agama dibenturkan dengan Pancasila.
Kemudian bagaimana mencegahnya, ujar Hj. Melinda, yakni dengan 6 nilai konsepsi bela negara.
Seperti cinta tanah air, sadar berbangsa dan bernegara, setia kepada Pancasila sebagai ideologi Negara, mempunyai kemampuan awal bela negara dan rela berkorban untuk bangsa dan negara.
Ditambahkan Ketua FKPT Kalsel, Aliansyah Mahadi yang biasa dipanggil Didit menegaskan kegiatan sosialisasi dengan kolaborasi FKPT dan Kesbangpol Kalsel, bahwa terorisme merupakan musuh bersama elemen masyarakat dalam upaya pencegahan paham radikalisme di daerah.
Didit juga menyampaikan sosialisasi ini terbagi 3 tempat, pertama wilayah Kotabaru meliputi Tanah Bumbu dan Tanah Laut.
Kemudian akan dilanjutkan di Kabupaten Barito Kuala meliputi Banjarmasin dan Banjarbaru.
Terakhir sosialisasi di Banua Enam yang dipusatkan di Barabai, Hulu Sungai Tengah (HST) diikuti kabupatan Hulu Sungai Selatan (HSS), Hulu Sungai Utara (HSU) dan Tapin.
Sosialisasi pencegahan radikalisme dan terorisme ini juga diisi dengan penjelasan pengisian kuisioner Indeks Persepsi Radikalisme (IPR) dan Indeks Risiko Terorisme (IRT) oleh Kabid Penelitian FKPT Kalsel, DR Fauzi Makkie. (***)