Buah Kecubung (foto istimewa) |
Banjarmasin - Semakin ramai pemberitaan tentang penggunaan buah kecubung yang berakibat kematian. Semakin mengkhawatirkan banyak Pihak, termasuk Jajaran Civitas Akademika Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Selatan (UNUKASE).
Kampus berbasis Islami ini mengingatkan , penyalahgunaan kecubung tidak boleh dibiarkan, karena efek yang didapat sama bahayanya dengan narkoba.
Humas Unukase, Muhdi Putera menyampaikan, kecubung adalah buah yang sering disalahgunakan oleh Masyarakat yang tidak bertanggungjawab.
Apalagi baru-baru ini telah menelan korban jiwa dan puluhan korbannya terpaksa dibawa ke rumah sakit karena telah mengkonsumsi buah yang juga dikenal sebagai buah ‘gila’ itu.
Dalam hal ini, Pihak Unukase lebih meningkatkan kewaspadaannya dan melakukan pencegahan agar penyalahgunaan tidak mempengaruhi para Mahasiswa UNUKASE.
“Kewaspadaan Kami akan kita tingkatkan, mengingat bahaya kecubung itu begitu sama dengan narkoba. Saya harap lingkungan kami bersih dari penyalahgunaan narkoba termasuk kecubung,” ucapnya.
Muhdi melanjutkan, pihaknya spontanitas melakukan sharing dan menginformasikan langsung kepada para Mahasiswa mengenai bahaya kecubung dan narkoba, baik secara formal maupun nonformal.
Pihaknya juga melakukan sosialisasi dengan spanduk edukasi dan beberapa cara lainnya, agar lingkungan UNUKASE bebas dari penyalahgunaan narkoba.
“Kita sudah duduk bersama dengan Mahasiswa, membicarakan tentang hal ini. Mudah-mudahan tempat kita bersih dan UNUKASE semakin berkembang baik,”tutupnya.
Penyalahgunaan buah kecubung ini sedikitnya telah menyebabkan 47 warga terpaksa dilarikan ke sakit, dan dua diantaranya meninggal dunia.***