Banjarmasin, 30 April 2024, Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Kalimantan Selatan kembali menggelar Publikasi Assets and Liabilities Committee (ALCo) Regional Kalimantan Selatan yang dilaksanakan di Aula Kantor Wilayah DJKN Kalimantan Selatan dan Tengah, Banjarbaru.
Hadir dalam kegiatan ini perwakilan SKPD Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, perwakilan Instansi Pemerintah, Local Expert Kalimantan Selatan, serta Awak Media di Wilayah Kota Banjarmasin.
Kegiatan ini dilaksanakan untuk membahas kinerja fiskal APBN dan APBD terkini serta isu-isu Regional Kalimantan Selatan.
Perekonomian Kalsel Masih Positif Ditengah Ketidakpastian Kondisi Ekonomi Global
Sampai dengan Maret 2024, kondisi perekonomian Nasional masih melanjutkan trend positifnya. Kondisi Perekonomian Global yang tidak pasti sebagai dampak dari ketegangan politik di Timur Tengah mengancam kondisi ekonomi domestik. Namun demikian, sampai dengan Triwulan I 2024, kondisi perekonomian Kalimantan Selatan masih terjaga berada di tren positif.
Indikator-indikator yang menunjukkan keadaan perekonomian Kalimantan Selatan yang positif tersebut antara lain:
1. Tingkat inflasi Maret 2024 tercatat sebesar 0,62% (mtm) atau mengalami inflasi sebesar 2,58% (yoy), dibawah rata-rata Nasional yang mencapai 3,05%.
2. Surplus perdagangan terus berlanjut di Maret 2024 sebesar US$ 538,37 juta, tetapi perlu diwaspadai adanya tren penurunan dari periode sebelumnya, imbas dari menurunnya volume ekspor
sebesar –37,60% dibanding bulan sebelumnya. Penurunan ini disebabkan harga komoditas andalan Kalimantan Selatan yang juga turun.
3. Kelompok barang dengan ekspor tertinggi masih didominasi oleh bahan bakar mineral/batubara dengan porsi 94,46%.
Kinerja Anggaran, Pendapatan, Dan Belanja Negara (APBN) Provinsi Kalimantan Selatan
Kinerja APBN sampai dengan Maret 2024, khususnya disisi pendapatan telah terealisasi sebesar Rp4,22 triliun atau 18,26% dari target. Jika dibandingkan pada periode yang sama tahun 2023, pertumbuhannya -23,02%. Realisasi total belanja Negara sebesar Rp8,26 triliun atau 21,80% dari pagu. Capaian ini meningkat 25,30% dibandingkan tahun lalu. Realisasi Belanja untuk periode Triwulan I 2024 ini didominasi oleh realisasi belanja Pegawai dalam rangka pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) Pegawai dalam rangka Hari Raya Idul Fitri.
Penjelasan lebih rinci untuk pendapatan Negara, realisasi penerimaan pajak dalam Negeri mencapai Rp3,64 triliun atau 16,98% dari target, terkontraksi sebesar -23,90% (yoy). Kontribusi terbesar berasal dari Pajak Penghasilan (PPh) sebesar Rp2,25 triliun, kemudian Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar Rp1,19 triliun. Tiga sektor yang memberikan kontribusi penerimaan perpajakan terbesar yaitu sektor Pertambangan dan Penggalian dengan kontribusi 35,3%, kemudian sektor Pengangkutan dan Pergudangan sebesar 18,9%, dan sektor Perdagangan Besar dan Eceran sebesar 11,4%. Secara kumulatif, sampai dengan Maret 2024, mayoritas sektor utama masih tumbuh positif, kecuali Sektor Pertambangan dan Penggalian, Sektor Perdagangan Besar, dan Sektor Pertanian yang mengalami kontraksi.
Penerimaan Negara yang dipungut oleh Kanwil Direktorat Jenderal Bea Cukai Kalimantan Bagian Selatan sampai dengan Maret 2024 sebesar Rp2,27 triliun. Selanjutnya dari sisi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), menunjukkan angka pertumbuhan yang positif yaitu 9,33% dengan realisasi sebesar Rp531,37 miliar.
Kanwil DJP Kalselteng juga menyampaikan Selasa (30/4/2024) merupakan batas akhir pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Badan. Perhari Selasa tersebut , Wajib Pajak Kanwil DJP Kalselteng yang telah melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan sebanyak 393.942 atau 93,87% dari target. Jumlah ini mengalami pertumbuhan positif 13,07% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023.***