Pintu gerbang masuk kota Banjarmasin di KM 6 |
Banjarmasin - Kabut asap kini masih menyelimuti Kota Banjarmasin Kalimantan Selatan (Kalsel) yang berjuluk kota seribu sungai tersebut, bahkan lebih tebal dari hari sebelumnya.
Pantauan media ini di Banjarmasin, Minggu (01/10/2023) melaporkan, akibat kabut asap jarak pandang pada beberapa kawasan kota seribu sungai tersebut maksimal sekitar 500 meter, sedangkan hari-hari sebelumnya mencapai satu kilometer.
Seperti terlihat di Jalan Ahmad Yani hingga batas kota atau KM 6 sejak pagi sekira pukul 07.00 Wita dengan jarak pandang satu kilometer masih remang-remang, kecuali berjarak sekitar 500 meter baru ada sedikit kejelasan.
Kabut asap yang masih menyelimuti sebagian Kota Seribu Sungai Banjarmasin tersebut belum mengganggu kelancaran arus lalulintas, baik menuju luar kota ataupun sebaliknya.
Ketebalan kabut asap belum mengharuskan pengendara mobil menyalakan lampu guna antisipasi/pencegahan kecelakaan lalulintas (lakalantas).
Namun seiring hembusan menjelang siang hari ketebalan kabut asap mulai berkurang, kecuali menjelang malam/tengah malam kabut asap kembali secara perlahan menyerbu.
Warga masyarakat berharap musim kemarau segera berakhir karena dampaknya bukan cuma kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang bisa menimbulkan kabut asap, juga lahan persawahan mulai kerontang.
Salah satu warga jalan Hikmah Banua, Banjarmasin Timur, Muslim salah satu pedang pentol keliling mengatakan, bahwa ia mengalami mata perih dan batuk-batuk akibat kabut asap tersebut.
Terlebih subuh hari saat ia harus berbelanja ke pasar Antasari untuk bahan dagangannya. "Kabut asap sangat tebal, dan jarak pandang kurang dari satu kilometer," jelasnya.
Selain Kota Banjarmasin, kualitas udara Kota Banjarbaru, ibu kota Provinsi Kalsel juga berada pada level tidak sehat sejak sepekan terakhir. Maraknya karhutla yang melanda kawasan lahan gambut menimbulkan kabut asap pekat di wilayah tersebut.
Kabut asap juga berdampak pada meningkatnya penyakit ISPA dan terganggunya transportasi terutama jadwal penerbangan di Bandara Internasional Syamsudin Noor, Banjarbaru. Kabut asap pekat terjadi pada malam hingga pagi menjelang siang.
Faisal Risnoriansyah, ketua DPD Sekber Wartawan Indonesia (SWI) kota mengimbau warga untuk menggunakan masker bila beraktivitas di luar rumah.
"Apabila beraktivitas di luar rumah jangan terlalu lama, terutama untuk kelompok masyarakat yang sensitif seperti penderita asma/paru dan lansia. Juga menjaga daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi vitamin," ujarnya.
"Terlebih untuk anak sekolah, apabila kabut asap menggangu kesehatan anak, sebaiknya pemerintah bisa mengambil keputusan untuk menghindari terjadinya gangguan kesehatan pada anak," tegasnya (FR)